Manajemen Risiko Dalam Kehidupan Kita

Sekilas Tentang Manajemen Risiko

Akhir-akhir ini, kita sering banget denger kata-kata "Risk Management" apalagi yang kerja di bidang Perbankan, karena memang BI (Bank Indonesia) mewajibkan seluruh Bank harus menerapkannya. Saya bukan ahli di bidang itu, walau kebetulan saya bekerja di bagian Risk Management di sebuah Bank Swasta Umum Nasional. Namun menurut saya, Risk Management atau jika dalam bahasa kita diartikan dengan Manajemen Risiko, sangatlah penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kita.


Apa sih Manajemen Risiko itu? Secara sederhana Manajemen Risiko adalah pengelolaan risiko, yg terdiri dari 4 kegiatan, yaitu mengidentifikasi event risk, mengukur dampak dan frekuensinya, memitigasi (mencari solusi untuk mencegahnya atau mengantisipasinya) dan monitoring. 
Sedangkan Risiko itu sendiri dapat kita artikan sebagai bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Atau dapat diartikan juga sebagai suatu keadaan ketidakpastian, di mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian (Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas).
Dari pengertian Risiko tersebut, maka Event Risk atau 'Kejadian Risiko' dapat kita artikan sebagai suatu kejadian yang dapat menimbulkan risiko. Namun hal yang harus diperhatikan, banyak sekali terjadi kesalahan dalam mengartikan antara kejadian risiko, penyebab dan dampak dari kejadian risiko. Sebagai contoh kecil : Ketika kita sedang berjalan kaki tiba-tiba kita diserempet sebuah motor dan terluka yang mengakibatkan harus mendapatkan perawatan di Rumah Sakit. Manakah yang menjadi event risk? Apakah berjalan kaki, diserempet motor atau di rawat di Rumah Sakit? 
Menurut saya, event risk atas cerita tersebut adalah "Diserempet Motor", sedangkan berjalan kaki (tidak di trotoar, tidak waspada) adalah sebagai penyebab dan dirawat di Rumah Sakit adalah sebagai akibat.

Nah sekarang, mari kita bahas tentang empat tahapan dalam manajemen Risiko :


Mengidentifikasi event risk
Adalah suatu kegiatan untuk mengumpulkan kejadian-kejadian yang akan atau yang telah terjadi atas suatu aktivitas, baik yang terjadi pada diri/institusi kita maupun yang terjadi pada diri/institusi orang lain, dan dapat atau telah menimbulkan risiko; penyebab serta dampaknya dari event risk tersebut. Sebagai contoh, jika kita ingin menerapkan manajemen risiko pada perjalanan kita ke kantor atau tempat usaha kita. Jakarta yang terkenal dengan keruwetannya di jalan raya ini, tentu saja akan timbul suatu event risk. Nah mari kita identifikasi atas kejadian ini, yang tentu saja berbeda-beda tergantung rumah tinggal kita masing-masing. Namun secara umum kejadian ini dapat kita identifikasi sebagai berikut :

Event Risk : Kesiangan/Terlambat.

Penyebab   : Terjebak macet.
Dampak       : Mendapat Surat Peringatan yang ujung-ujungnya ke kredibilitas bahkan PHK, kehilangan klien/pelanggan, dan lain sebagainya

Mengukur Event Risk
Adalah suatu kegiatan untuk memprediksi seberapa besar kemungkinan event risk tersebut terjadi serta seberapa besar dampak yang ditimbulkan oleh event risk tersebut. Untuk contoh diatas maka event risk tersebut dapat kita ukur sebagai berikut :

Frekuensi :  Jika berdasar penyebab tersebut diatas, maka bisa dikategorikan sebagai "HIGH" karena di Jakarta Macet selalu terjadi dan setiap hari kecuali hari libur.
Dampak   : Tentu saja jika hal tersebut tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan risiko yang "HIGH" yaitu PHK atau mengalami Bangkrut.


Mitigasi Risiko
Adalah suatu kegiatan untuk menentukan pencegahan atau solusi pada saat event risk terjadi. Mitigasi Risiko, terdiri dari 4, yaitu : Terima, Kurangi, Alihkan dan Hindari. 

Terima, adalah suatu solusi dengan cara membuat cadangan kerugian atau membuat Disaster Recovery Plan, karena event risk tersebut tidak bisa dihindari atau solusi yang harus dilakukan lebih mahal daripada dampak yang terjadi. Untuk contoh diatas solusi ini tidak bisa diterapkan.
Kurangi, adalah suatu solusi dengan cara melakukan pencegahan, misalnya dengan membuat SOP (Standar Operasional) dalam hal ini aturan yuntuk kita sendiri, misalnya harus bangun lebih pagi sehingga dapat menghindari jam macet atau jika tetap terjebak macetpun, mungkin tidak kesiangan.
Alihkan adalah suatu solusi dengan memindahkan risiko tersebut ke pihak lain, untuk contoh tersebut di atas tidak dapat diterapkan. 
Sedangkan Hindari adalah suatu solusi dengan menghentikan aktivitas tersebut, untuk contoh tersebut diatas adalah dengan pindah rumah yang lebih dekat dengan tempat kerja atau tempat kerja kita yang didekatkan dengan rumah tinggal kita.
Monitoring
Adalah suatu kegiatan untuk memonitor event-event risk tersebut setelah dilakukan mitigasi. Sebagai contoh tersebut di atas misalnya solusi yang kita ambil adalah 'Kurangi', dimana yang sebelumnya berangkat jam 06.00 maka berangkat 05.30. Kita evaluasi kembali apakah event tersebut tetap ada? jika masih ada apa penyebabnya, apakah masih sama atau ada penyebab yang lain. Masih seberapa besar frekuensi kejadiannya, yang tentu saja berpengaruh kepada dampaknya. Jika masih terjadi maka harus dilakukan mitigasi tambahan, jika tidak maka mitigasi yang dilakukan harus dilakukan secar konsisten. 


Biasanya mitigasi yang dilakukan terhadap event-event risk tersebut, masih terdapat residual risk (Sisa Risiko), hal ini karena tidak ada tingkat keyakinan yang sampai dengan 100%, maksimal hanya 99%, dimana 1% adalah suatu hal yang diluar dugaan kita sebagai manusia. Sebagai contoh tersebut diatas, walaupun kita sudah menerapkan mitigasi atas hal-hal yang menimbulkan kita di PHK atau mengalami kebangkrutan, namun masih saja ada kemungkinan untuk terjadi misalnya Perusahaan kita Pailit, dan lain sebagainya maka solusi "Terima" untuk Risiko itu harus tetap dilaksanakan yaitu dengan mencadangkan atau menyisihkan pendapatan kita untuk tabungan/Asuransi atau dengan memiliki Penghasilan Sampingan dari. 


Demikian, pengetahuan yang saya miliki, yang tentu saja sangat sedikit, tentang dasar Manajemen Risiko. Semoga bermanafaat buat kita semua, amiiin.